Friday, February 29, 2008

Memanfaatkan Alam Bawah Sadar : Belajar sambil Tidur

Posting ini saya tulis berdasarkan pengalaman sendiri. Kebetulan saya bekerja di dunia IT yang sangat dinamis, dan menuntut saya untuk tetap terupdate dengan semua materi2 yang terkini. Untuk itu saya dituntut untuk selalu belajar dengan cepat.

Belajar ternyata tidak selalu harus dalam keadaan sadar. Dalam keadaan tidurpun sebenarnya kita tetap dapat menyerap pelajaran melalui indera telinga :
  • Materi pelajaran harus dibuat dalam bentuk rekaman (bisa pakai rekaman kita sendiri, atau rekaman diskusi)
  • Rekaman dimainkan secara berulang2 sebagai teman tidur
Nah silahkan anda coba dengarkan rekaman tadi sambil memejamkan mata. Perhatikan kalimat demi kalimat, dan niatkan anda akan terus mendengarkan meskipun anda nanti telah jatuh tertidur. Biasanya setelah beberapa menit, jiwa anda akan mulai melayang dan suara rekaman tadi mulai menjauh. Ini adalah saat anda memasuki alam bawah sadar. Teruskan saja tidak perlu berusaha bangun.

Anda akan rasakan sendiri nanti, begitu anda bangun sebagian besar dari rekaman tadi akan nyantol di dalam kepala !

Btw., dulu saya seringkali melakukan hal ini ketika saya belajar bahasa Inggris dan Perancis. Sewaktu belajar bahasa dengan metoda ini, sehari saya bisa mendapatkan minimum 10 kata (dan ingat sampai sekarang).... Lumayan kan, ini namanya baru belajar dengan efisien !

Meningkatkan Mutu Pendidikan di Indonesia dengan bantuan IT

Pendidikan di Indonesia adalah salah satu yang termahal di dunia. Jadi sungguh kasihan anak2 Indonesia saat ini yang orang tuanya tidak mampu. Padahal pendidikan yang baik adalah kunci kelak di saat mulai terjun ke dunia pekerjaan.

Parahnya lagi, belum tentu juga biaya yang makin mahal berarti pendidikan yang makin bagus.

Salah satu penyebabnya adalah karena banyak pihak yang mulai membisniskan pendidikan ini.

Memang jika dilihat dari jumlah anak2 di Indonesia, angkanya tidak sebanding dengan jumlah sekolah yang ada. Sehingga sangat masuk akal jika hal ini dilirik pelaku2 bisnis.

Sebenarnya, mutu pendidikan yang baik tidak selalu identik dengan harga yang mahal. Salah satunya adalah dengan mendayagunakan IT (Information Technology) untuk mendongkrak mutu sekolah2 di Indonesia.

Urusan pendidikan menggunakan media IT sebenarnya sudah jamak dilakukan di perusahaan2 maju. Contohnya saja sewaktu saya bekerja di IBM tahun 1990-1995 dulu, hal yang pertama kali saya harus lakukan adalah mengambil training2 melalui materi2 rekaman Laser Disk. Laser Disk ini berisi rekaman2 video dari para pakar di IBM. Setelah mengambil training2 tersebut, saya dipersilahkan mengambil ujian bersertifikat, juga melalui sistem yang serba online. Saya ingat, servernya terletak di Lexington, sedangkan saya sendiri mengerjakan soal2 ujian tersebut di salah satu sudut di gedung Landmark A (ini gedung tempat IBM berdiri).

Cara training dan ujian seperti itu sangat efektif, karena saya tidak perlu buang2 waktu untuk travelling. Biaya yang dikeluarkan perusahaan juga menjadi minimum. Cara2 tersebut, jika diterapkan pada sekolah, saya sangat yakin bahwa hasilnya juga akan sangat bagus. Apalagi jika materinya dikemas dengan baik dan menarik.

Beberapa tip untuk membuat materi training yang baik :
  1. Kumpulkan semua guru terbaik yang ada di Indonesia
  2. Masing2 guru dipersilahkan 'mengajar' sesuatu hal, dan semuanya direkam
  3. Kualitas rekaman dapat ditingkatkan dengan adanya insentif yang sangat menarik, sehingga setiap guru akan berlomba2 membuat materi terbaik
  4. Materi pengajaran kemudian diperbanyak dan dibagi ke semua sekolah yang ada di Indonesia
  5. Kalau mau lebih canggih lagi, semua materi pengajaran tersebut bisa diletakkan saja di Internet, sehingga para murid dapat melihatnya dengan menggunakan browser saja
  6. Buat suatu sistem untuk melakukan ujian secara online dan resmi
Beberapa hal yang harus disiapkan oleh lembaga pendidikan :
  1. Siapkan bandwidth yang cukup (rasanya bandwidth ini sekarang sudah tersedia) untuk keperluan menyambungkan seluruh sekolah2 yang ada
  2. Bekerja sama dengan pembuat PC/laptop, sehingga akan tersedia PC2 murah untuk dipakai di sekolah2
  3. Bekerja sama dengan para penerbit buku, supaya bisa membuat versi online dari masing2 buku
Semua hal ini sebenarnya sudah mungkin diterapkan di Indonesia. Dan dengan kontribusi dari ISP dan Operator Telekomunikasi serta vendor2 IT, saya sangat yakin bahwa semua kendala teknis dan biaya bisa diatasi....

Marilah kita bangun masa depan Indonesia yang lebih baik dan cerah dengan memanfaatkan teknologi yang ada.

Wednesday, February 27, 2008

CCIE

CCIE (Cisco Certified Internetwork Expert) - nah ini adalah seri sertifikasi kelas Expert ! Ibaratnya kalau tinju, ini adalah tinju kelas bebas. Ujiannya cuma ada 2 macam : ujian tertulis dan praktek di dalam lab. Tidak ada syarat khusus untuk mengambilnya, artinya siapapun yang merasa pede bisa segera mendaftar dan mengambil kedua ujian tadi.

Namun demikian angka kelulusan CCIE sangat rendah (karena memang ujiannya sangat sulit). Sehingga pemegang sertifikat CCIE ini menjadi sangat berharga dan dicari2 dengan tawaran gaji dan bonus/komisi yang sangat tinggi. Boleh dibuktikan, begitu anda lulus ujian tertulis & lab, maka mailbox anda akan segera dibanjiri email tawaran dari dalam dan luar negeri :)

Untuk informasi lebih lanjut silahkan click sini.

CCNP

CCNP (Cisco Certified Networking Professional) merupakan sertifikasi tingkat lanjut yang memastikan pemegangnya mampu melakukan instalasi, konfigurasi dan mencari kesalahan pada jaringan yang besar antara 100 sampai lebih dari 500 titik. Pemegang sertifikasi ini memiliki keahlian dan pengetahuan mengenai routing, switching, voice, wireless, dan keamanan jaringan di titik paling tengah sampai sisi paling luar dari jaringan.

Syarat untuk mengambil sertifikasi CCNP ini adalah lulus ujian CCNA, ditambah beberapa bulan pengalaman lapangan, dan lulus ujian2 tertentu.

Sertifikasi CCNP ini yang jelas jauh lebih berharga daripada sertifikasi CCNA, sehingga merupakan nilai tambah luar biasa bagi lulusan perguruan tinggi/akademi yang masih fresh ketika mencoba melamar pada perusahaan IT/Networking/Service Provider sampai Bank sekalipun, karena pemegangnya pasti bisa menangani jaringan kompleks yang ada di perusahaan tersebut.

Seperti CCNA, ujian2 CCNP ini dapat diambil melalui Sylvan Prometric, atau agen2nya di Indonesia.

CCNA

Di dunia jaringan IP, sertifikasi bertaraf internasional semacam CCNA, CCNP, CCIE, dan sebagainya memegang peranan sangat penting, karena sertifikasi tersebut memastikan pemegangnya memiliki tingkatan tertentu dalam pengetahuan jaringannya.

Sertifikasi ini bahkan sering dinilai lebih daripada ijazah sarjana S1 yang dimiliki lulusan perguruan tinggi, karena sertifikasi ini selain bertaraf internasional juga sudah menjadi semacam jaminan "siap kerja" untuk pemegangnya.

CCNA (Cisco Certified Networking Associate) merupakan sertifikasi paling dasar yang memastikan seorang engineer mampu melakukan instalasi, konfigurasi, operasi, dan mencari sumber masalah pada jaringan routing dan switching berukuran sedang, termasuk memasang sambungan2 WAN (Wide Area Network).

Seorang pemegang sertifikasi ini paling sedikit dipastikan mengerti mengenai protokol2 : IP, EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol), Frame Relay, RIPv2 (Routing Information Protocol version 2), VLAN (Virtual Local Area Network), Ethernet, dan ACL (Access Control List).

Untuk mengambil sertifikasi CCNA syaratnya hanya mengambil test tertulis dari Sylvan Prometric.

Informasi lebih lengkap dapat diclick di sini.

Sunday, February 24, 2008

[Future] Air sebagai Bahan Bakar

Seiring dengan meningkatnya kesadaran manusia akan trend memburuknya lingkungan hidup, semakin banyak tim peneliti (termasuk di Indonesia !) yang berusaha mendapatkan bahan bakar alternatif pengganti minyak fosil. Salah satu pilihan adalah mengolah air menjadi bahan bakar. Air sangat menarik karena terdapat di mana2, apalagi di Indonesia yang dikelilingi laut.

Electrolysis untuk mendapatkan hidrogen
Kita (yang pernah sekolah) tahu bahwa air merupakan molekul yang tersusun atas hidrogen dan oksigen. Baik hidrogen dan oksigen keduanya merupakan elemen yang sangat mudah terbakar, dan dapat digunakan sebagai alternatif pengganti minyak fosil.

Untuk mendapatkan hidrogen dan oksigen ini, air perlu ditembak dengan energi yang sangat besar menggunakan proses electrolysis :

2H2O --> 2H2 + O2

Sayangnya banyak loss dalam proses ini yang menyebabkan proses electrolysis kurang menarik.

Namun banyak peneliti masih berkutat mencari cara2 yang lebih baik dalam electrolysis ini karena berbeda dengan minyak fosil, hidrogen merupakan elemen pembuat alam semesta dengan kontribusi diperkirakan sekitar 75%. Sehingga jika pencarian ini berhasil, maka kita akan mendapatkan pasokan energi yang bisa diperbaharui dan tidak terbatas.

Bahan bakar hidrogen
Hidrogen merupakan elemen yang sangat mudah terbakar, dan sudah lama digunakan sebagai bahan bakar roket, meskipun bisa juga digunakan sebagai bahan bakar kendaraan lainnya, seperti mobil, sepeda motor dan lain2.

Hydrogen Fuel Cell
Meskipun hidrogen dapat langsung digunakan sebagai bahan bakar, namun cara terbaik untuk mendapatkan manfaat hidrogen sebenarnya adalah dengan mencampurnya dengan oksigen untuk mendapatkan listrik dan air. Listriknya dapat digunakan untuk menggerakkan motor, sedangkan airnya, kalau anda mau, bisa diminum !

Tidak ada polusi sama sekali.

Teknologi fuel cell ini sangat menarik karena selain tidak berpolusi, batere fuel cell bersifat tahan lama. Jerman dan Jepang adalah salah satu negara yang paling maju dalam teknologi ini, dan sudah bisa menciptakan micro fuel cell yang bisa dipasang pada komputer laptop.

Penerapan pada laptop sangat menarik karena sebuah batere fuel cell dapat menyalakan sebuah laptop normal sampai 2 hari (bandingkan dengan batere lithium ion sekarang yang hanya bisa tahan 3 jam).

Fuel Cell pada Kendaraan Bermotor
Fuel cell ini juga dikembangkan untuk digunakan pada kendaraan bermotor seperti mobil sedan, SUV, sampai bus kota.

Kendala
Dari sisi kendaraannya sendiri, efek samping fuel cell ini hanyalah panas dan air bersih. Namun, proses pengambilan hidrogen (komponen utama fuel cell) menggunakan electrolysis sampai saat ini masih belum terlalu efisien.

Cara lain yang jauh lebih mudah adalah mengambil hidrogen dari minyak fosil. Cara inilah yang paling umum sekarang. Sayangnya cara ini masih menghasilkan polusi karena emisi karbon dioksida di pabriknya !

Secercah Harapan
Melihat kendala di atas, sebelum kita bisa menemukan sumber listrik yang besar dan efisien, maka kita masih sulit melakukan transisi dari bahan bakar fosil ke hidrogen.

Secara sangat kebetulan, saya mendapat kenalan baru, seorang peneliti yang sedang mencari alternatif minyak bumi. Menurutnya, seorang kenalannya telah menemukan suatu cara revolusioner dalam mendapatkan energi listrik yang dimaksud tadi !

Yang membanggakan adalah kenalan saya (dan rekannya tadi) adalah orang-orang Indonesia.

Benar-benar luar biasa. Saya sendiri tidak mengira bahwa cukup banyak ilmuwan Indonesia yang sedemikian cemerlang sehingga bisa menemukan hal-hal seperti itu.

Masa Transisi
Hydrofuel dan fuel cell sampai saat ini masih belum tersedia secara murah. Namun beberapa produk2 sampingnya sudah mulai tersedia di lapangan dalam bentuk2 additive dan supplement untuk bahan bakar yang meningkatkan oktan.

Secara teknis dan politis ini memang cara ini yang paling tepat saat ini ;)

Masa depan yang Bebas Polusi
Jika pengolahan hydrofuel ini berhasil diterapkan menggunakan cara2 baru yang revolusioner tadi, maka Indonesia akan sangat diuntungkan karena kita praktis dikelilingi oleh laut - bahan utama pembuatan bahan bakar alternatif ini !

Sekarang tinggal bagaimana memastikan bahwa jalan setapak yang telah dirintis beberapa peneliti hydrofuel Indonesia tadi akan berkembang menjadi jalan lebar yang bebas hambatan.

Marilah kita songsong masa depan Indonesia yang hijau dan bebas polusi !

Ubuntu Feisty Fawn + BlueProximity + Nokia E61i : Ponsel dengan Bluetooth untuk Otomatisasi

Bagus baru saja menginformasikan aplikasi BlueProximity. BlueProximity merupakan salah satu aplikasi baru yang akan didistribusikan secara resmi pada next version of Ubuntu (Hardy Heron), tapi aplikasi ini juga berjalan pada Ubuntu Feisty Fawn (versi 7.04) seperti punya saya. Instalasi pada Ubuntu Feisty Fawn sangat mudah, dan sudah saya test menggunakan ponsel "kalkulator" Nokia E61i saya ;)

BlueProximity membuat ponsel anda sebagai kartu identitas yang bisa diaplikasikan untuk apa saja, misalnya :
  • mengunci PC anda secara otomatis ketika anda menjauhi PC
  • membuka PC anda secara otomatis ketika anda mendekati PC
Aplikasi BlueProximity jika dikombinasikan dengan perangkat switch X10 (saklar cerdas untuk otomatisasi) bisa membuka banyak kemungkinan sbb :
  • lampu & ac kantor anda hidup otomatis, dan PC langsung terbuka ketika anda masuk ke kantor
  • lampu & ac otomatis mati, dan PC langsung terkunci ketika anda ke luar kantor
  • dan lain2 sebagainya

Wednesday, February 20, 2008

Tuesday, February 19, 2008

Teknologi Touch Screen pada Kaca Spion Mobil

Kemarin saya naik mobil Nurbajaya, sebuah Nissan Grand Livina baru yang masih gres dan bau wangi. Mobil ini benar-benar canggih. Transmisi otomatis, full GPS, audio mobil pake USB hard disk segala, empuk dan dingin :)

Yang paling luar biasa ternyata kaca spionnya, dengan teknologi layar sentuh !

Teknologi Canggih pada kaca spion
Sebenarnya hal ini tidak begitu mengherankan, karena perkembangan teknologi dewasa ini memang luar biasa. Contohnya saja beberapa teknologi di bawah ini, umumnya diterapkan pada PDA canggih, sudah diterapkan dengan luas di kaca spion :
  1. Touch Screen Technology - teknologi layar sentuh seperti ini biasa ditemui pada produk2 smartphone dan PDA papan atas, sekarang sudah ditemui pada mobil2 sekelas Grand Livina (bahkan Livina sekalipun). Pada Grand Livina, posisi kaca spion bisa diadjust dengan cara menekan jari telunjuk anda ke spionnya langsung untuk mendapatkan viewing angle yang paling baik. Penekanan paling efektif ada di sisi luar kaca spion, penekanan pada tengah kaca tidak membawa efek apapun - kelihatannya itu titik blank spot dari spion ini :p
  2. Stylus Technology - teknologi seperti ini biasanya juga ditemui pada produk2 PDA dan tablet PC kelas mahal. Ternyata teknologi ini juga sudah diterapkan pada kaca spion mobil sekelas Daihatsu Xenia yang model paling low end... Pada mobil sekelas ini, posisi spion paling baik bisa diadjust menggunakan stylus yang nongol dari sebelah dalam kaca spion, sehingga pengemudi tinggal memutar2 stylus tersebut. Hebatnya pada mobil seperti ini, disediakan dua buah stylus, masing-masing untuk kaca spion yang berbeda2
  3. Remote Control Technology - teknologi seperti ini biasanya hanya ditemui pada PC/Laptop kelas atas dengan operating system canggih (seperti Linux atau Mac OSX atau Win***). PC dapat dikontrol dengan pc lain yang posisinya jauh. Teknologi seperti ini juga sudah diterapkan di mobil, seperti Toyota Yaris atau Toyota Avanza atau lebih tinggi, di mana pengemudi tinggal duduk saja dengan malas, dengan sebelah tanggannya mengutak-atik remote control berbentuk semacam stylus atau tombol2 dari tempat duduknya untuk mengatur kedua buah spion secara bergantian
Memang teknologi yang tepat guna seperti ini semua akan membuat hidup kita menjadi jauh lebih mudah :D

Monday, February 18, 2008

Memberikan layanan Video Broadcast menggunakan P2P

Sejarah P2P dipenuhi dengan awan kelam, banyak konten P2P yang melanggar hukum seperti musik, video, dan software bajakan diedarkan menggunakan mekanisme P2P file sharing. Namun demikian, teknologi P2P yang semakin canggih akhirnya malah menarik minat perusahaan hiburan untuk menggunakannya sebagai media broadcasting siarannya !

Perusahaan-perusahaan ini semua dari kelas kakap seperti Warner Bross, Fox, BBC dan sebagainya, berminat terhadap broadcast melalui P2P karena :
  • bisa menjangkau ratusan jutaan pelanggan yang ada di Internet di seluruh dunia
  • model biaya P2P terbalik terhadap model tradisional, di mana "makin mahal biaya jika penonton makin banyak". Model P2P bersifat "makin murah biayanya jika penonton makin banyak"
  • jaringan P2P lebih andal, lebih skalabel, lebih murah, bandwidth lebih hemat, CapEx lebih kecil, dan memanfaatkan infrastruktur jaringan yang sudah ada
Teknologi Broadcast via P2P
Pada teknologi broadcast P2P, seorang penonton siaran melakukan download siaran dan dalam waktu yang sama juga berkontribusi melakukan upload siaran ke penonton lain. Dengan demikian siaran tidak benar-benar realtime, karena selalu ada sedikit delay dibandingkan dengan sumber aslinya. Kualitas gambar siaran sendiri tergantung kepada banyaknya penonton. Semakin banyak penonton, maka semakin bagus kualitas siarannya, karena artinya makin banyak yang melakukan kontribusi bandwidth tadi.

Efek P2P Cache terhadap Kecepatan
Kecepatan jaringan P2P sangat tergantung pada banyaknya pemakai dan banyaknya channel video yang dibroadcastkan. Kecepatan jaringan dengan layanan P2P tanpa menggunakan cache mengalami penurunan yang cukup tajam dengan bertambahnya penonton dan channel video. Penurunan kecepatan ini bisa dihentikan dengan penambahan cache yang strategis, seperti gambar di bawah ini :
Jaringan P2P untuk traffic yang Legal
Traffic semacam video broadcast di atas merupakan konten2 yang legal, yang harus dipercepat penyebarannya, jadi bukannya dibatasi. Oleh karena itu dibutuhkan bukan sekedar P2P cache, tetapi juga perangkat intelligent yang bisa memilah2 traffic. Di sinilah kenapa perangkat seperti Cisco SCE dibutuhkan.
  • Cisco SCE akan melakukan limitasi terhadap P2P traffic yang datang dari internet
  • Cisco SCE sanggup membedakan konten P2P yang premium maupun yang biasa (non-premium)
  • Oversi OverCache P2P cache dibutuhkan untuk mempercepat P2P delivery untuk konten2 yang premium
  • Cisco SCE mengoptimalkan Oversi OverCache P2P cache dengan cara membatasi arus traffic-traffic yang non-premium


Keuntungan ISP

  • Garansi QoS untuk konten P2P yang premium - video broadcast akan disiarkan dengan kualitas yang bagus
  • Penerapan tarif yang berbeda untuk konten yang Premium, baik untuk si penonton maupun penyiar. Di sini si penyiar dapat dikenakan tarif langganan yang lebih mahal daripada si penonton
  • Lebih kreatif membuat paket-paket penjualan, hanya dibatasi oleh imajinasi ISP
  • Hemat bandwidth (artinya menghemat banyak pengeluaran dari sisi operasi)

Case Study - Oversi OverCache & Cisco SCE meningkatkan kecepatan P2P sambil penurunkan penggunaan bandwidth

Sebuah internet gateway di ISP atau big enterprise biasanya hanya terdiri dari sebuah router (R) yang terhubung ke internet cloud seperti di bawah ini :
Di gambar itu terlihat bahwa seluruh pengguna jaringan menyedot bandwidth sebesar 2 Gbps dari arah internet. Suatu jumlah yang besar sekali. Harganya mahal sekali, apalagi kalau diukur dari biaya internet di Indonesia. Btw., angka yang sangat besar ini sebenarnya real diambil dari kejadian yang nyata (di mana ISP besar di Indonesia juga menyedot traffic dalam ukuran Gbps juga).

Berdasarkan hasil pengukuran (juga diambil dari sumber yang aktual), 77% dari traffic internet isinya adalah P2P. Artinya dari penggunaan link yang 2 Gbps di atas, traffic P2Pnya adalah sekitar 1.54 Gbps ! Angka yang sangat besar. Angka ini sebenarnya merupakan pemborosan yang fantastis, mengingat banyak sekali konten dari P2P yang berulang2 didownload/dishare antar sesama pemakai P2P.

Pemborosan 1.54 Gbps ini bisa ditekan habis dengan menggunakan P2P caching yang efektif. Oversi OverCache digabung dengan Cisco SCE dapat menurunkan sampai P2P traffic dengan sangat significant. Cisco SCE secara efektif bisa mendeteksi mana saja traffic P2P dan melemparkannya ke dalam Oversi OverCache.


Di sini terjadi hal-hal yang sangat menarik :
  • Cisco SCE menahan gejolak P2P di angka 200 Mbps, dan melemparkannya ke arah Oversi Overcache
  • Oversi OverCache diumpankan traffic 200 Mbps dari Internet (melalui SCE), tetapi sanggup mendeliver konten P2P antar 2 Gbps sampai 3 Gbps ke arah pengguna Internet
Dengan demikian baik ISP maupun pengguna P2P/Internet keduanya sama-sama puas. ISP menghemat banyak sekali dari penurunan traffic interkoneksi (dari 2 Gbps turun ke 200 Mbps), dan pengguna P2P/Internet juga puas karena sekarang traffic P2P & Internet menjadi lebih cepat 30% (dari 2 Gbps menjadi 3 Gbps).

Kesimpulan
Solusi Cisco SCE merupakan pelengkap Oversi OverCache supaya pemilahan traffic P2P menjadi sangat efisien. Solusi komplemen ini mengurangi traffic interkoneksi, tetapi meningkatkan local traffic

Solusi kombinasi Oversi dengan Cisco SCE adalah yang terbaik dalam penghematan bandwidth, peningkatan kecepatan, dan kepuasan user (terbukti dari hasil pengukuran aktual di beberapa ISP besar).

Sunday, February 17, 2008

Pengontrolan canggih P2P traffic di ISP menggunakan Oversi + Cisco SCE

Definisi Peer-to-Peer
Peer-to-peer atau disebut juga P2P sebenarnya merupakan sambungan langsung antara satu komputer dengan lainnya tanpa melalui server. Sambungan2 ini membentuk suatu jaringan yang umum dipakai untuk melakukan file sharing, mulai dari audio, video, data, telephony dan sebagainya.

Perkembangan Teknologi P2P
Teknologi P2P begitu diminati oleh hampir semua pengguna internet karena memudahkan saling berbagi informasi. Karena begitu populer, teknologi P2P juga berkembang dengan pesat, dan sekarang sudah sampai generasi ke empat :
  1. Generasi Pertama - di sini P2P masih memerlukan sebuah server untuk mencari di mana komputer lawan yang menyimpan potongan file yang diperlukan
  2. Generasi Kedua - fungsi server pencari dilebur ke dalam client-client P2P
  3. Generasi Ketiga - dikenalkan metode anonim dan pengacakan
  4. Generasi Keempat - audio/video streaming melalui jaringan P2P
Dampak P2P bagi Kehidupan Kita
P2P banyak membawa perubahan dari sisi hukum, ekonomi, dan gaya hidup kita :
  • P2P memungkinkan setiap orang untuk saling berbagi materi apa saja, termasuk rekaman2 dalam bentuk image CD, DVD, dan ini selain melanggar hukum juga merugikan banyak perusahaan di industri ini
  • P2P juga sangat populer untuk mendistribusikan materi software aplikasi-aplikasi illegal yang juga merugikan industri software
  • P2P memudahkan orang untuk mendownload atau mendistribusikan bermacam-macam content, yang menyebabkan orang tidak berpikir lagi mengenai kegunaan atau kualitas materi yang didistribusikan tersebut. Sehingga banyak sekali terjadi pemborosan resource jaringan untuk mendapatkan content yang benar-benar berguna. Meskipun demikian, orang-orang senang melakukan hal ini, karena semuanya 'gratis'
  • P2P juga menyebabkan penyebaran virus, malware secara lebih luas
Dampak P2P bagi Internet Service Provider (ISP/PJI : Penyedia Jasa Internet)
P2P merupakan pembunuh ISP. P2P akan menghabiskan berapapun bandwidth yang dimiliki oleh ISP. Untuk ISP yang menjual koneksi secara flat rate, hal ini benar-benar bikin pusing kepala, karena traffic P2P yang tinggi tidak menghasilkan revenue tambahan, malah menyebabkan utilisasi gateway meningkat dan beresiko mematikan traffic-traffic premium.

Untuk ISP yang menjual koneksi secara volume based (ada limit pemakaian perbulan), memang P2P akan meningkatkan pendapatan ISP, namun orang tidak suka diperlakukan seperti ini dan akibatnya ISP seperti ini tidak akan punya pelanggan yang loyal. Pelanggan akan selalu mencari2 alternatif ISP lain yang sistem bayarannya flat.

Solusi Terbaik untuk P2P File Sharing
Strategi terbaik ISP untuk mendapatkan pelanggan loyal dan tidak dirugikan oleh aplikasi P2P ini adalah :
  • Aplikasi P2P harus diberi perlakukan best effort (artinya aplikasi hanya bisa berjalan menggunakan sisa-sisa bandwidth yang ada)
  • Aplikasi P2P harus dibedakan terhadap traffic Internet lainnya. Khusus P2P, alokasi bandwidth harus berbeda antara siang (waktu bisnis) dan malam hari (waktu orang2 tidur), sehingga aplikasi Internet yang interaktif (seperti web browsing) tidak menjadi seret gara-gara P2P
  • Supaya adil (karena toh hanya pake bandwidth sisa), penggunaan traffic P2P tidak boleh dibatasi dan diberi tarif flat perbulannya
  • Meski demikian, kinerja P2P harus tetap bagus, untuk itu diperlukan mesin-mesin canggih untuk P2P caching
  • Traffic-traffic lain boleh diberi tarif yang fleksibel, misalnya download file Rp 0.1/KB, browsing Rp 0.5/KB, VoIP Rp 1/KB, Video Conference Rp 0.5/KB dan sebagainya, dengan demikian ISP juga mendapat penghasilan tambahan dari sini
Oversi P2P Caching dan Cisco Service Control Engine
Nah ini kombinasi maut Oversi + Cisco yang menghasilkan kinerja P2P yang cepat dengan tetap hemat bandwidth :
  • Oversi dipergunakan untuk P2P dan HTTP caching - artinya semua aplikasi P2P, dan proses upload/download dan internet browsing akan dipercepat
  • Cisco SCE dipergunakan untuk mendeteksi semua P2P & HTTP traffic dan melemparkannya ke Oversi. SCE diperlukan di sini karena kecerdasannya dalam mengidentifikasikan mana saja traffic P2P dengan deep packet inspection. Sampai saat ini memang P2P hanya bisa dikenali secara efektif menggunakan cara ini
  • Cisco SCE juga dipergunakan untuk membuat variasi billing yang fleksibel
Keuntungan untuk ISP
  1. Keuntungan utama adalah traffic P2P tidak lagi menjadi momok, malah sekarang menjadi daya tarik semua calon pelanggan, karena P2P tidak lagi dibatasi, dan juga bisa berjalan dengan harmonis dengan aplikasi2 interaktif dan bisnis lainnya
  2. Penghematan bandwidth cukup significant (>20%) sehingga ROI (return of investment) dapat dihitung dengan jelas dan pasti
  3. Pemakaian Oversi + Cisco akan mendukung aplikasi2 canggih seperti online video berbasis P2P
  4. Oversi + Cisco juga memungkinkan business class P2P application untuk mendistribusikan konten2 legal seperti Video, Musik dan sebagainya dengan tarif khusus
  5. dan sebagainya
Keuntungan untuk Pelanggan Internet
  1. Kecepatan download P2P yang luar biasa, seolah-olah semua aplikasi terletak di dalam negeri (tergantung jam, dan tergantung policy dari ISP)
  2. P2P bisa dihidupkan tanpa batasan, sehingga tidak usah takut tagihan internet akan meledak di akhir bulan
  3. Aplikasi interaktif dan bisnis tidak terganggu oleh tetangga yang hobi download P2P
  4. dan sebagainya

Saturday, February 16, 2008

Makan malam bersama Novie ;)

Hidup saya agak membosankan belakangan ini, saya ingin sedikit bumbu biar excitement saya timbul lagi. Kebetulan tadi sore salah satu teman saya menelpon, katanya mau main ke rumah sekitar pukul 20:00.

Namun saya pikir lebih baik lagi jika ketemunya di luar saja. Di tempat yang asing, sekalian ngajak Novie jalan-jalan.

Btw., Novie adalah nama panggilan GPS portable Garmin Nuvi 710 yang sekarang setia menemani saya kemanapun saya pergi ;)

Teman saya usul satu restoran di daerah BSD, sekitar 15 km dari tempat saya tinggal. Dia lebih dekat ke lokasi, dan dia akan kasih koordinat GPS persisnya setelah sampai nanti. Menurutnya lokasi restoran itu tidak jauh dari German University.

Kebetulan Novie tahu persis lokasi German University (tinggal disearch saja), dan bisa menunjukkan jalan terdekat ke situ. Saya perhatikan jalan ini bukanlah jalan yang biasa saya lalui kalau ke daerah BSD. Jalan ini masuknya melalui pintu tol di Bintaro, padahal ada pintu tol yang lebih dekat yaitu pintu tol Pondok Indah. Tapi karena saya memang niatnya jalan-jalan, saya turuti saja Novie (yang suaranya indah itu).

Baru sekitar 10 menit berjalan bersama Novia (di dashboard, bukan di samping saya), saya menerima SMS koordinat restoran tersebut, rupanya dia sudah sampai duluan. Saya minggir dan koordinat segera dimasukkan. Novie kemudian melakukan kalkulasi dan segera menunjukkan jalan yang terdekatnya. Masih sama dengan jalan yang ditunjukkan tadi, hanya saja sekarang destination persis menuju restoran itu.

Saya berjalan menelusuri gelapnya malam. Di sepanjang jalan Novie tak henti-hentinya menyuruh saya untuk lurus, belok kiri, kanan, dan seterusnya. Asyik juga jalan begini, begitu santai (karena padat), dan banyak pemandangan yang saya tidak pernah lihat sebelumnya. Begitu seterusnya sampai masuk pintu tol Bintaro, dan saya teruskan sampai BSD.

Demikian seterusnya sampai akhirnya Novie bilang bahwa saya sudah sampai pada tujuan. Saya agak bingung, karena saat itu saya masih berada di tengah jalan. Eh, ternyata restorannya ada di sebelah kiri.... Belakangan saya baru tahu ternyata teman saya itu memang mengirim koordinat tadi pada saat dia selesai memarkir mobilnya, dan dia ada di sisi kanan (karena nyupir). Pantas saja koordinat itu letaknya di tengah jalan ! Coba dia masukin dari dalam restoran, Novie bisa membimbing saya sampai tempat duduknya sekalian, jadi saya nggak usah bingung2 nengok kiri-kanan.

Menu di restoran ini sebenarnya biasa saja. Yang membuatnya berbeda adalah experience sampai ke tempat ini. Lagipula tempat ini begitu asing, sehingga begitu banyak excitement yang saya rasakan, meskipun makanannya tidak terlalu istimewa. Kalau ini bisa dikatakan sebagai "wisata kuliner", saya baru mengerti sekarang mengapa banyak orang yang melakukannya dengan rutin sampai ke pelosok2. Rupanya memang sangat asyik makan di lingkungan yang lain, dengan menu yang berbeda2 :D

Meningkatkan Pendapatan Operator dengan Pergeseran Paradigma TDM ke IP

Operator Telepon di Indonesia dihadapkan pada persoalan pelik : pendapatan yang cenderung menurun dari tahun ke tahun. Padahal beban penggunaan jaringan malah cenderung meningkat. Salahnya di mana ?

ARPU
Padahal kalau dilihat dari ARPU (Average Revenue Per User), kita bisa membuat hitung2an gampang. Dengan layanan telepon rumah biasa, operator telepon ini paling2 hanya mendapatkan ARPU sekian puluh ribu rupiah perbulan (dari biaya abonemen/subscription fee telepon rumah). Asumsi ini cukup akurat, mengingat penggunaan telepon rumah makin menurun seirama dengan menjamurnya ponsel. Contohnya di rumah saya sendiri : saya+istri+pembantu semua punya ponsel yang cukup aktif digunakan, sementara telepon rumah hanya digunakan untuk menerima panggilan dari luar saja, sehingga praktis saya cuma bayar abonemen saja tiap bulannya ke operator ini.

Internet Tanpa Batas
Salah satu trik operator telepon ini untuk meningkatkan pendapatan adalah dengan menawarkan layanan tambahan seperti : Internet broadband lewat kabel telepon. Internet broadband ini sendiri akan membawa banyak layanan tambahan lain seperti IPTV, VPN dan sebagainya.

Dengan adanya internet broadband ini memang ARPU akan meningkat secara signifikan. Kalau saja operator ini mau menawarkan internet tanpa batas dengan Rp 100,000.00 tiap bulan, maka artinya ARPU akan meningkat menuju angka rata2 seratus ribu rupiah perbulannya. Di sini kata kuncinya adalah "TANPA BATAS".

Langkah tanggung menuju IP, seperti internet broadband dengan kuota menakutkan pengguna-pengguna Internet rumahan. Karena sudah sering kita dengar tagihan telepon yang melonjak gila-gilaan karena penggunaan internet yang tidak terkontrol. Hal ini sangat masuk akal, karena pada umumnya penduduk Indonesia masih berkutat pada masalah perut. Internet adalah nomor sekian.

Konsekuensi Internet Tanpa Batas
Penawaran Internet tanpa Batas ini akan mengakibatkan ledakan jumlah pelanggan internet via telepon rumah, yang membawa dampak utilisasi backbone operator menjadi meningkat dan kemungkinan menyebabkan jalur-jalur gateway internet menjadi macet (congested).

Ini sebenarnya masalah bagus, tapi kalau tidak ditangani dengan proper akan menyebabkan pelanggan kecewa, dan kabur ke penyelenggara internet alternatif, misalnya internet via kabel. Anda bisa tanyakan pada teman-teman anda yang punya TV kabel di rumah, internetnya pake punya siapa ? Bisa dipastikan mereka pakai internet yang dari kabel, bukan telepon rumah.

Internet lewat TV kabel sebenarnya sama saja dengan internet lewat telepon rumah, hanya saja bedanya di paket pemasaran dan pengolahan gateway internetnya. Dan ini bukan disebabkan teknologinya, melainkan pada konsep dan visi dari perusahaan itu sendiri :
  • Internet via TV kabel menawarkan internet tanpa batas dengan biaya yang masuk bujet rumah tangga
  • Pengelolaan gateway internet dari perusahaan TV kabel ini jauh lebih baik, sehingga internetnya terasa lebih kencang dan stabil, meskipun bandwidth yang ditawarkan sekelas dengan internet dari operator telepon
Pergeseran Paradigma
Supaya operator telepon bisa sukses menawarkan internet tanpa batas ini, hal paling penting yang perlu diperbaiki adalah "pergeseran paradigma operator berbasis TDM menuju IP". Hal ini penting sekali karena pola pikir berbasis TDM (Time Division Multiplex) memang tidak bisa diterapkan pada IP, sehingga pengelolaan jaringan IP dengan pola pikir TDM akan membawa operator ini ke dalam jalan buntu.

Salah satu contoh betapa pola pikir TDM mengacaukan strategi IP :
  • Orang TDM selalu menghitung tarif berdasarkan kanal waktu (kelipatan 64 kbps), sehingga perhitungan tarif backbone IP (ratusan Mbps) menjadi terlalu mahal, mengakibatkan harga jual layanan berbasis IP menjadi mahal
  • Orang TDM selalu berpikir bahwa IP harus berjalan di atas infrastruktur TDM, sehingga peningkatan kapasitas IP harus seiring dengan peningkatan kapasitas TDM. Ini jelas anggapan yang salah, karena infrastruktur TDM yang lebih mahal daripada IP menjadi hambatan dan investasi percuma karena IP sebenarnya bisa berjalan dengan lebih cepat dan bagus jika dilepas langsung di atas dark fiber
  • Orang TDM mengira perilaku IP seperti TDM, sehingga menyebabkan perencanaan jaringan IP menjadi ruwet dan mahal. Sifat IP yang sangat bebas bergerak ke manapun memang bisa diatur seperti traffic TDM, tetapi hal ini menghilangkan banyak keuntungan dari "kebebasan bergerak" tadi yang berakibat pada mahalnya infrastruktur IP yang dibangun nantinya
  • Orang TDM juga mengira sistem tarif IP harus sama dengan TDM. Ini juga anggapan salah, karena di IP kita bisa membuat bermacam2 tarif yang berbeda berdasarkan isi dari IP tadi. Misalnya tarif untuk VoIP lebih mahal daripada Internet, dsb. Sehingga penarifan dapat dibuat sangat fleksibel yang menguntungkan operator dan pengguna
  • Orang TDM juga mengira bahwa pipa yang terhubung ke pelanggan akan berisi traffic pelanggan itu sendiri. Padahal di dalam pipa itu banyak juga sampah2 seperti spam, virus, DDoS, trojan, dan segala macam attack yang tidak diinginkan oleh pelanggan... Ini perpengaruh langsung kepada kepuasan pelanggan, karena selain pipa ini jadi lambat, sewa pipa juga jadi mahal karena traffic sampah tadi harus dibayar oleh pelanggan...
Hello, anybody home ? itulah beberapa faktor yang menyebabkan internet lewat operator telepon ini masih tersendat-sendat, mahal dan lambat...

Friday, February 15, 2008

Virtual Workspace untuk mengatasi Sick Building Syndrome

Sick Building Syndrome (SBS) merupakan penyakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja atau tempat tinggal. SBS kebanyakan disebabkan oleh jeleknya sistem HVAC (Heating, Ventilation, dan Air Conditioning), bahan-bahan bangunan, kimia, dan lain-lain.

SBS menyebabkan gejala-gejala pusing, sakit mata/hidung/tenggorokan, batuk-batuk kering, kulit gatal, dan sebagainya.... Sounds familiar ?

Selama saya bekerja, saya perhatikan kebanyakan memang staf-staf yang banyak kerja di kantor yang sering mengalami hal seperti ini. Teman-teman yang bekerja di lapangan biasanya lebih happy dan sehat. Kalau sakit, paling enter wind (=masuk angin) saja, dan bisa dilenyapkan dengan beberapa kerikan..... hehe

Konsep Virtual Workspace (tempat kerja virtual - bisa di mana saja) sebenarnya menjadi alternatif yang sangat menarik, karena membebaskan banyak orang untuk bisa bekerja dari manapun. Staf yang bekerja di kantorpun menjadi lebih sehat, karena perbandingan ruangan dan orang menjadi besar, sehingga udara menjadi lebih bersih.

Saya sendiri sudah menerapkan Virtual Workspace ini sejak pertama kali bekerja di dunia IT pada tahun 1990. Tahun segitu internet belum ada seperti sekarang di Indonesia, tetapi virtual workspace sudah bisa diterapkan menggunakan teknologi yang ada saat itu : Radio HT. Radio HT ini menghubungkan saya ke dispatcher di kantor, dan mereka yang melakukan logging kegiatan saya, juga menghubungkan saya ke bagian-bagian lain di kantor (misalnya bagian spare part, warehouse, dan sistem telepon).

Virtual Workspace saat ini sudah amat jauh lebih maju. Sekarang ini kita bisa bekerja di manapun (di rumah, di cafe, di mall, dst) seolah-olah kita sedang berada di kantor. Hal ini memungkinkan, karena konsep ini memang membawa semua aplikasi yang kita perlukan melalui sebuah PDA/SmartPhone/laptop. Karena kita toh tidak memerlukan meja/cubicle kita yang ada di kantor. Meja/Cubicle hanya sekedar tempat duduk & menulis, yang bisa ditinggalkan dan digantikan oleh meja yang ada di rumah atau di mall...

Efek positif dari Virtual Workspace ini adalah : kita bisa bekerja dengan lebih positif, lebih berenergi, terbebas dari kebosanan, dan yang paling penting - lebih SEHAT (jasmani & rohani) !

Dilihat dari sisi perusahaan, Virtual Workspace berarti penghematan banyak, karena ruangan yang disewa untuk kantor menjadi lebih kecil, pemakaian listrik lebih sedikit, dan pengeluaran makanan kecil dan minuman di pantry juga lebih sedikit !

Ini artinya Win-Win-Win solution :
  • Employee Happy (bebas & sehat)
  • Company Happy (rendah pengeluaran, profit makin tinggi)
  • Customer Happy (karena staff lapangan akan lebih banyak spend waktu dengan customer)

Dark Fiber

Apa sih yang disebut "Dark Fiber" ?

Dark Fiber adalah istilah yang umum dipakai pada komunikasi fiber optic, dan dipakai untuk merujuk pada lembaran (core) fiber optic single mode yang sudah terpasang tetapi ujung-ujungnya sama sekali belum terhubung ke perangkat apapun. Disebut "Dark" karena memang di dalam fiber optic itu sama sekali belum ada cahaya laser yang lewat.

Dark Fiber yang ada terpasang di operator2 biasanya merupakan fiber optic yang digunakan sebagai cadangan, atau persiapan ekspansi di masa depan. Dark Fiber ini juga bisa disewakan kepada siapapun yang bisa membayarnya. Harga sewanya biasanya selangit karena :
  • Biaya pemasangan (penggalian tanah) memang mahal
  • Operator takut akan disaingi oleh si penyewa Dark Fiber, karena sekali Dark Fiber ini disewa, maka si penyewa akan memiliki bandwidth yang luar biasa besar (dalam order Tbps) dan bisa dijual lagi ke penyewa-penyewa lainnya lagi
Namun demikian, jika anda cukup beruntung memiliki akses ke dark fiber ini, maka anda bisa menjualnya kembali dengan harga yang lebih tinggi lagi, karena satu pasang dark fiber sebenarnya bisa digunakan untuk melewatkan >100 berkas sinar laser yang masing-masing berkapasitas 40 Gbps (saat ini, dan masih mungkin meningkat hingga 100 Gbps sebentar lagi). Artinya secara total, sekarang kita bisa dapatkan 4 Tbps dari sepasang dark fiber ! Ini kurang lebih sama dengan 320 juta orang berbicara serentak menggunakan business quality VoIP (yang kualitasnya sama dengan telpon rumahan yang terbaik saat ini). Suatu kapasitas yang luar biasa besar, mengingat ukuran fiber optic tersebut jauh lebih kecil dari pada seutas rambut manusia !

FCAPS - Security Management

Tujuan utama dari security management adalah untuk mengatur akses terhadap sumber jaringan sesuai dengan aturan yang telah disetujui, sehingga jaringan tidak bisa diserobot secara sengaja ataupun tidak sengaja. Sebuah subsistem manajemen security, misalnya, dapat memonitor semua user yang masuk ke dalam jaringan, dan menolak user yang tidak memiliki kode akses yang benar.

Langkah pertama dari keamanan jaringan adalah ATURAN dan PROSEDUR yang jelas. Langkah selanjutnya adalah masalah teknis.

Protokol utama di dalam security management adalah TACACS (Terminal Access Controller Access Control System), protokol standard yang digunakan untuk melakukan fungsi2 AAA (Authentication, Authorization, dan Accounting).

Authentication
Authentication adalah proses mengidentifikasi user sebelum user diperbolehkan masuk ke dalam suatu router atau switches.

Authorization
Authorization memberikan pengaturan remote access. Di dalam sebuah router Cisco, tingkat authorization bervariasi dari 0 sampai 15, di mana 0 paling rendah dan 15 paling tinggi.

Accounting
Accounting digunakan untuk mengumpulkan dan mengirimkan informasi keamanan dan bisa dipergunakan untuk billing, auditing, dan reporting. Informasi yang dikumpulkan adalah identitas user, start and stop times, dan perintah apa yang dijalankan. Accounting memungkinkan network manager untuk melacak layanan apa saja yang diambil user beserta berapa banyak sumber jaringan yang diserap.

SNMP Security
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah faktor keamanan SNMP pada perangkatnya sendiri, yang bisa diatur menggunakan password dan ACL (Access Control List).

FCAPS - Performance Management

Performance management erat kaitannya dengan SLA (Service Level Agreement), yaitu perjanjian tertulis antara service provider dengan pelanggannya mengenai level kinerja jaringan yang dijanjikan. SLA terdiri dari beberapa parameter yang disetujui kedua belah pihak. Nilai2 di dalam SLA harus realistik, berarti, dan dapat diukur oleh kedua pihak. Semua pengukuran yang ada angkanya bisa dimasukkan ke dalam SLA, seperti packet drops, latency, bandwidth, dan lain-lain.

Performance Monitoring, Measurement, and Reporting
Semua angka pengukuran tadi bisa diambil menggunakan SNMP.

Beberapa software yang bisa digunakan untuk keperluan ini adalah :
  • Concord Network Health
  • InfoVista VistaView
  • SAS IT Service Vision
  • Trinagy TREND
Dari sisi perangkat jaringannya sendiri, fitur2 yang umum digunakan adalah : NetFlow, RMON, and Cisco IOS Service Assurance Agent/Response Time Reporter (RTR/SAA CSAA/RTR).

Fitur CSAA/RTR Service Assurance Agent (SAA)/Response Time Reporter (RTR) di dalam Cisco IOS dapat digunakan untuk mengukur response time antara perangkat IP. Sebuah router yang dikonfigur dengan CSAA mampu mengukur response time ke perangkat IP tujuan (bisa berupa router atau apapun). Response time dapat diukur per-hop sepanjang path. SNMP traps dapat dikonfigur untuk memberi tahu managment console jika response time melebihi batas yang telah ditentukan sebelumnya.

Fitur CSAA, embedded di Cisco IOS tertentu, bisa dikonfigur menggunakan aplikasi Cisco IPM (Internetwork Performance Management).

Performance Analysis and Tuning
Untuk melihat secara detail apa yang sebenarnya terjadi di dalam jaringan, kita bisa menggunakan dua teknologi : RMON dan NetFlow. Keduanya mampu mengumpulkan banyak detail informasi tentang traffic.

RMON berkomunikasi dengan management console menggunakan SNMP, dan memberikan detail seperti : statistic, history, hosts, host top N, traffic matrix, alarms, events, packet capture, token ring, dan lain2.

NefFlow merupakan fitur yang dapat mengumpulkan statistik traffic flow, dan dipergunakan untuk capacity planning, billing, dan troubleshooting. NetFlow dikonfigur pada interface dan memberikan semua informasi traffic yang melalui interface-interface tersebut. Informasi yang dikumpulkan NetFlow adalah :
  • Source and destination IP addresses
  • Input and output interface numbers
  • TCP/UDP source port and destination ports
  • Number of bytes and packets in the flow
  • Source and destination autonomous system numbers
  • IP type of service (ToS)
NetFlow memerlukan NetFlow collector & analyzer, atau cflowd (shareware tool).

FCAPS - Accounting Management

Manajemen akunting adalah proses pengukuran utilisasi jaringan sehingga para pengguna jaringan dapat diatur untuk keperluan akunting atau penagihan. Sama seperti manajemen performance, langkah
pertama adalah pengukuran penggunaan perangkat jaringan menggunakan Cisco NetFlow dan fitur2 Cisco IP Accounting. Hasil pengukurannya dapat digunakan untuk mendapatkan pola penggunaan jaringan untuk keperluan penjaminan SLA (Service Level Agreement).

Aplikasi yang bisa digunakan di sini adalah Cisco NetFlow collector/analyzer, atau software lain seperti cflowd. Hasil capture netflow dapat digunakan juga untuk keperluan billing.

FCAPS - Configuration Management

Tujuan utama dari manajemen konfigurasi adalah untuk memonitor informasi konfigurasi jaringan dan sistem, sehingga semua versi perangkat keras, lunak, dan konfigurasi dapat dilacak dan semua potensi masalah bisa dihilangkan (atau diantisipasi).

Standard Penamaan
Di sini sangat penting untuk memiliki standard konfigurasi, sehingga dengan sekali lihat saja staf jaringan akan dapat mengetahui secara persis suatu perangkat ini lokasinya dimana, perangkatnya jenis apa, fungsinya sebagai apa dan sebagainya.

Misalnya sebuah nama : PE-D2-SM2 artinya adalah Provider Edge router yang terletak di Division Regional 2 dan terletak pada pusat switching Semanggi 2. Bandingkan dengan nama : R10 (artinya cuma Router nomor 10, tapi tidak ada informasi lainnya lagi).

Manajemen Berkas Konfigurasi
Jika kita mengubah suatu konfigurasi perangkat, kita harus pastikan sebelumnya bahwa tidak ada suatu hal yang kurang sebelum konfigurasi tersebut diaktifkan. Konfigurasi yang salah dari suatu perangkat bisa berakibat sangat fatal (misalnya network down).

CiscoWorks Essential merupakan software yang bisa digunakan untuk melakukan manajemen berkas konfigurasi. CW Essential akan melakukan backup konfigurasi secara otomatis. Selain itu juga fitur keamanan di dalam CW Essential dapat digunakan untuk melakukan autentikasi jika ada perubahan konfigurasi. Setiap user yang melakukan perubahan akan dicatat semua detailnya dengan menggunakan change audit log (perlu untuk mencari 'oknum pelaku' pada saat terjadi masalah nanti hehe).

Manajemen Inventory
Salah satu fungsi paling penting di dalam platform manajemen jaringan adalah manajemen inventory yang digunakan untuk mendeteksi semua perangkat yang terpasang di dalam jaringan secara real time. Manajemen inventory akan menyimpan semua detail perangkat seperti jenis perangkat, versi softwarenya, modul apa saja yang terpasang, dan lain-lain. Salah satu software yang digunakan untuk manajemen inventory adalah CiscoWorks Campus Manager dan CiscoWorks Essential.

Manajemen Software
Sebuah jaringan harus memiliki perangkat2 dengan software yang selalu updated. Untuk memastikan bahwa software update/upgrade berjalan secara mulus, diperlukan banyak sekali riset dan testing. Waktu melakukan update/upgrade inipun harus dipilih secara tepat, sehingga bisa mengantisipasi kejadian-kejadian yang tidak diinginkan (misalnya gagal update/upgrade). Di sinilah pentingnya manajemen software yang baik. Manajemen software akan melakukan pencatatan yang detail akan semua versi-versi software dan microcode yang terpasang untuk memastikan kesuksesan proses update/upgrade nantinya.

FCAPS - Fault Management

Tujuan utama dari fault management adalah untuk mendeteksi, mencatat, memberi tahu user dan jika memungkinkan membetulkan masalah jaringan secara otomatis. Tujuannya supaya jaringan bisa berjalan secara efektif. Fault management merupakan satu elemen dari manajemen jaringan ISO yang paling luas diterapkan karena komponen ini memang paling kritis dan dapat menyebabkan downtime atau penurunan kualitas jaringan.

Network Management Platform
Sebuah fault dapat terdeteksi melalui sebuah platform network management. Sehingga kemampuan sebuah network manager dalam mendeteksi fault menjadi sangat penting. Selain itu penggambaran grafikal kondisi suatu jaringan juga penting, karena gambar2 kondisi jaringan yang realtime sangat mudah dicerna oleh staf operasi.

Pada umumnya platform network management bisa terdiri dari multivendor. Fungsi utamanya adalah menerima laporan dari seluruh perangkat jaringan (dan server) yang hidup. Fungsi-fungsi lainnya adalah :
  • Network discovery
  • Topology mapping of network elements
  • Event handler
  • Performance data collector and grapher
  • Management data browser
Contoh network management platform adalah : HP OpenView, Computer Associates Unicenter, and SUN Solstice.

Di dalam suatu jaringan enterprise yang kompleks, akan terdapat banyak elemen jaringan yang berbeda2, dan menyulitkan manajemen jaringan secara keseluruhan. Untuk menjamin interoperability, masing2 vendor harus mengadopsi standard seperti CORBA (Common ObjectRequest Broker Architecture) dan CIM (Computer−Integrated Manufacturing).

Troubleshooting
Komponen penting lain dalam Fault Management adalah TFTP (Trivial File Transfer Protocol) dan Syslog server yang bisa digunakan untuk troubleshooting. Fungsi2 ini tersedia di dalam software semacam CiscoWorks RME (Resource Management Essential).

Fault Detection & Notification
Sebuah fault dapat terdeteksi melalui SNMP trap messages, SNMP polling, RMON (remote monitoring) thresholds, dan syslog messages. Management system akan memberitahu user pada saat terjadi masalah, sehingga dapat segera ditangani.

Pada suatu sistem jaringan yang besar, sebuah event manager yang powerful perlu dipertimbangkan, sehingga para personil NOC (Network Operation Center) akan bisa bekerja secara lebih efisien dalam mendeteksi dan mencari penyebab masalah, dan dapat melakukan tindakan2 yang proaktif. Salah satu software yang sangat membantu dalam hal ini adalah CIC (Cisco Info Center).

Thursday, February 14, 2008

ISO FCAPS sebagai panduan Best Practice dalam Network Management System

Model manajemen jaringan ISO (International Organization for Standardization) mendefinisikan lima area fungsional dari manajemen jaringan yang disingkat FCAPS :
  • FAULT management : mendeteksi, mengisolasi, memberitahukan, dan membetulkan kesalahan-kesalahan yang muncul di dalam jaringan
  • CONFIGURATION management : melakukan semua aspek konfigurasi untuk semua perangkat jaringan, seperti manajemen berkas2 konfigurasi, manajemen inventory, dan manajemen software
  • ACCOUNTING management : semua informasi penggunaan dari sumber daya jaringan
  • PERFORMANCE management : monitoring dan pengukuran semua aspek kinerja sehingga secara total kinerja dapat dipertahankan pada tingkatan yang cukup baik
  • SECURITY management : pengaturan akses ke semua sumber perusahaan dan perangkat jaringan hanya kepada orang-orang yang berhak
Semua komponen FCAPS ini harus ada dalam suatu sistem manajemen jaringan yang lengkap. FCAPS bisa dibangun dari beberapa perangkat lunak & keras yang terpisah-pisah, tetapi masing-masing saling terkait satu sama lain.

Garmin Nuvi 710 - menambahkan "Favorites" POI dari Internet

Tempat-tempat favorit (POI/point of interest) yang built in dari Citi Navigator sangat terbatas, terutama untuk kota-kota di luar Jakarta. Untungnya di Internet ada web site yang berisi banyak sekali info ttg POI ini, misalnya navigasi.net...

Nah ini percobaan saya :
  1. download menu kuliner dalam bentuk GPX format dari navigasi.net
  2. tancapkan Garmin Nuvi 710 ke PC pake USB, nanti Garmin Nuvi ini akan dikenali sebagai external USB. Dari PC saya (running Linux Ubuntu 7.04) akan muncul 2 drive : "/media/11-01616-00" dan "/media/GARMIN"
  3. copy file kuliner tadi (namanya tadi "[navigasi.net]Kuliner_20080214.gpx") ke folder "/media/GARMIN/Garmin/GPX"
  4. setelah dicopy, USB drive dieject, dan Garmin Nuvi bisa dipower on
  5. Garmin sekarang punya database baru di dalam menu Favoritenya

Wednesday, February 13, 2008

Portable GPS Garmin Nuvi 710

Salah satu kelemahan saya adalah menentukan orientasi. Terutama sekali disebabkan karena saya tidak terlalu menaruh perhatian pada hal-hal yang terlalu detail, seperti misalnya bentuk-bentuk bangunan apa saja yang unik pada suatu tempat...

Untungnya sekarang sudah ada teknologi GPS (Global Positioning System). Sistem GPS ini sebenarnya milik Amerika, awalnya dikembangkan untuk keperluan militer tetapi sejak tahun 1983 mulai dibuka untuk keperluan sipil juga. Sistem GPS mengandalkan satelit2 medium orbit milik Amerika yang jumlahnya lebih dari 24 buah mengitari orbit bumi. Perangkat GPS di bumi akan menerima minimal 4 signal satelit dan memperhitungkan posisinya berdasarkan signal2 yang diterima tersebut. Posisi tersebut kemudian dipetakan ke peta elektronik yang sudah tersimpan di dalam perangkat itu.
GPS memiliki tingkat ketelitian beberapa belas meter, tergantung cuaca (soalnya cuaca buruk akan mengurangi kualitas signal satelit yang diterima). GPS di Indonesia sendiri lumayan akurat, dan sangat layak untuk digunakan sebagai pemandu jalan (termasuk jalan2 'tikus'). Saat ini peta yang tersedia untuk Indonesiapun sudah cukup lengkap. Kemarin saya beli GPS Garmin Nuvi 710 dengan peta Citi Navigator Indonesia NT v2.1 (berisi peta detail Jawa-Bali) dari Otomasi.com - penjualnya juga menyertakan peta Singapore & Malaysia buatan sendiri :) ... Sangat nyaman buat saya yang sering bepergian ke Singapore :)

Pengalaman pertama menggunakan Garmin Nuvi 710 ini sangat menyenangkan. Garmin terpasang di atas dashboard mobil (ada pegangan khususnya dengan colokan listrik mobil). Saat pertama hidup Garmin membutuhkan waktu agak lama untuk menentukan koordinat awal, tetapi setelah itu Garmin bisa bekerja dengan sangat cepat dan akurat. Garmin mampu mendeteksi dan menampilkan kecepatan mobil (seperti speedometer digital) mulai dari keadaan diam, merayap, sampai ngebut (karena di dalam kota maka ngebutnya cuma 60 km/jam hehe)...

Garmin menuntun saya melalui jalan2 utama. Pada layar terlihat gambar 3D bergerak secara realtime, sehingga saya bisa melihat apa yang akan terjadi kalau saya masuk ke salah satu jalan2 kecil yang ada di sekitar. Kemarin di kemacetan jalan, saya memutuskan untuk masuk ke salah satu jalan yang belum saya kenal karena di display terlihat bahwa jalan2 tersebut nantinya akan bermuara di titik yang sama. Saya langsung belok, dan Garmin melakukan kalkulasi route baru dengan cepat dan saya segera dibimbing lagi melalui route baru tersebut.

Benar-benar menyenangkan. Paling tidak saya sekarang punya kegemaran baru mencari2 jalan yang tidak umum, atau melihat tempat2 menarik (point of interests) yang built in di Citi Navigator Garmin ini.... Saya baru sadar sekarang, ternyata ada banyak sekali tempat2 menarik di seputaran tempat saya tinggal :p

Nah, di jaman GPS ini mungkin ada baiknya juga kalau kita cantumkan koordinat kantor/rumah di kartu nama ya :D

Monday, February 11, 2008

WiMAX

Pendahuluan
WiMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access) distandarisasikan oleh WiMAX Forum yang dibentuk Juni 2001 untuk mendukung standard IEEE 802.16 (atau dikenal juga sebagai WirelessMAN). Forum menjelaskan WiMAX sebagai "sebuah teknologi standard last mile untuk akses broadband wireless sebagai alternatif terhadap kabel dan DSL"

WiMAX sendiri asalnya bukanlah nama teknologi, tetapi lebih merupakan sertifikasi yang diberikan pada peralatan yang memenuni syarat2 yang ditentukan untuk standard2 dari IEEE 802.16. Kasus ini mirip dengan WiFi, yang sama-sama bukan teknologi melainkan sertifikasi peralatan yang memenuhi standard IEEE 802.11 working group untuk WLAN (Wireless Local Area Network). Namun demikian, nama WiFi dan WiMAX, karena jauh lebih mudah pengucapannya daripada "IEEE 802.16" atau "IEEE 802.11", sekarang sudah diadopsi menjadi nama teknologi.

Penggunaan WiMAX
WiMAX memiliki keunggulan dari sisi bandwidth yang besar dan jarak yang jauh, sehingga memungkinkan banyak aplikasi seperti :
  • Menghubungkan WiFi hotspots satu sama lain ke Internet
  • Alternatif broadband last mile (sambungan ke rumah2) untuk cable dan DSL
  • Layanan telekomunikasi dan data kecepatan tinggi (4G)
  • Sambungan Internet untuk business continuity plan
  • Sambungan data untuk perangkat yang bergerak
Kecepatan WiMAX
Ada anggapan yang salah bahwa WiMAX bisa memberikan kecepatan 70Mbps dengan jarak lebih dari 112 km. Anggapan-anggapan tadi sebenarnya betul sebagian. WiMAX bisa mendukung kecepatan sampai 70Mbps, dan juga bisa menempuh jarak 112 km, tetapi tidak keduanya. Pada prakteknya, WiMAX bisa memberikan 10 Mbps pada jarak 10 km dengan line of sight, tetapi pada daerah kota paling-paling hanya bisa memberikan 10 Mbps pada jarak 2 km (untuk non line of sight).

Hal lain yang harus dipertimbangkan adalah bandwidth WiMAX akan dipakai bersama-sama dengan banyak user pada satu sektor radio. Artinya bandwidth yang tersedia akan makin kecil jika user pada satu sektor radio makin berjubel.

Keuntungan WiMAX dibandingkan WiFi
  • WiMAX memberikan bandwidth yang simetris dengan jarak yang lebih jauh dan keamanan lebih tinggi dengan mekanisme pengacakan yang lebih kuat
  • WiMAX jauh lebih fleksibel karena mendukung non line of sight

Membangun Jaringan Carrier Class dengan Five Nine (99.999%) Availability

Carrier Class - teori dan kenyataan
Di dunia telekomunikasi, "carrier class" artinya perangkat atau sistem yang sangat andal, dan teruji untuk memberikan layanan dengan tingkat availability 99.999% (atau disebut juga dengan "five nines"), atau sama dengan 5 menit layanan mati dalam setahun.

Di Indonesia sendiri, tingkat availability 99.999% ini biasanya hanya ada di atas kertas. Pada umumnya banyak sekali jaringan yang mati sampai berjam-jam dalam setahun.

Namun demikian setiap kali ada pengadaan perangkat, carrier (operator/penyedia jasa) di Indonesia selalu mensyaratkan tingkat availability sekelas carrier class ini.

Membangun Sistem Carrier Class
Untuk membangun suatu sistem yang carrier class, kita harus menggunakan desain yang baik dan benar berdasarkan perhitungan2 matematika di bawah ini :
  • sistem yang serial (saling bergantung) memiliki tingkat availability A=A1*A2*....*An , di mana A adalah tingkat availability (misalnya 0.99999). Artinya jika suatu sistem terdiri dari telpon, kabel telpon, dan pabx dengan tingkat availability masing2 adalah 0.99999 , maka tingkat availability dari sistem telpon tadi adalah = 0.99999*0.99999*0.99999 = 0.99997 --> four nine availability !
  • sistem yang parallel (saling membackup) memiliki tingkat non-availability D=D1*D2*...*Dn di mana D adalah tingkat non-available dan A=1-D. Artinya jika suatu sistem terdiri dari 3 redundant komponen (misalnya sebuah perangkat dengan 3 catu daya) yang masing2 memiliki tingkat availability 0.99, maka A=1-(1-0.99)(1-0.99)(1-0.99)= 0.999999 --> six nine availability !!
Dengan desain yang bagus (kombinasi dari sistem parallel dan serial tadi) maka kita bisa dapatkan sebuah sistem dengan five nine (99.999%) dengan komponen yang tidak perlu masing2 99.999% available. Artinya :
  • Penghematan biaya karena komponen tidak perlu carrier class (ingat bahwa kebanyakan perangkat dengan sertifikasi carrier class harganya juga "carrier class")
  • Praktis & doable karena komponen WAN link juga tidak perlu carrier class (ingat di Indonesia sering sekali terjadi WAN link putus karena kena cangkul, terendam banjir, dicuri dst... sehingga menyebabkan tingkat availability dari WAN link menjadi rendah

IP memungkinan setiap Orang menjadi Operator Telekomunikasi

Di bayangan kebanyakan orang, yang namanya Operator Telekomunikasi itu pasti perusahaan milik pemerintah (atau swasta) yang sangat padat karya dan memiliki infrastruktur yang menggurita, dengan kabel dan tiang-tiang pemancar yang luar biasa banyak.

Kabel-kabel dan tiang pemancar diperlukan untuk menjangkau pelanggan sebanyak-banyaknya (yang jumlahnya bisa puluhan juta di Indonesia sendiri).

Seseorang yang tertarik ingin berbisnis sebagai operator telekomunikasi harus mempertimbangkan hal ini. Jika modal pas-pasan, maka jumlah kabel atau tiang pemancar (tergantung lisensinya apa) yang ditanampun akan terbatas, dan akibatnya jumlah pelangganpun akan seret ditingkatkan. Karena pelanggan telpon tidak tertarik dengan operator baru yang cakupannya masih terbatas.

Teknologi IP (Internet Protocol) mampu memutar-balikkan asumsi ini.

IP memungkinkan siapapun yang cukup kreatif untuk menjadi operator telekomunikasi yang besar dengan modal minimum, karena :
  • IP bisa berjalan di infrastruktur apapun, baik milik sendiri maupun milik orang lain
  • Modal awal bisnis ini akan sangat minimum, karena sebagian besar dari biaya yang akan keluar akan dibayar oleh pengguna layanan (misalnya biaya langganan internetnya), calon operator cukup membiayai sewa peletakan server di salah satu penyedia layanan internet
  • Banyak software pendukung yang bersifat open source dan gratis
  • Banyak tenaga-tenaga ahli yang juga menguasai software dan hardware yang terkait, dengan sertifikasi bertaraf internasional, dan bayarannya juga cukup kompetitif
  • Operator tidak perlu membiayai perangkat2 yang dipasang di sisi client, karena pada umumnya client bisa memanfaatkan PC, PDA, atau membeli perangkatnya sendiri di toko2 elektronik (atau bahkan hypermart)
Model pembayarannyapun bisa bermacam2 :
  • Menggunakan prepaid card (nah ini perlu modal sedikit untuk mencetak kartunya)
  • Menggunakan debit card
  • Gratis, tapi tiap beberapa menit voice akan diselipin iklan
  • Kerjasama dengan penyedia layanan internet atau operatornya
  • dan lain2
Salah satu operator virtual yang ada saat ini dan sangat populer adalah Skype (baca : Skaip).

Skype mulanya merupakan perusahaan kecil yang didirikan oleh Niklas Zennström and Janus Friis, entrepreneur dari Denmark dan Swedia. Awalnya cuma membuat sistem komunikasi VoIP gratis dengan client yang bisa didownload gratis dan diinstall di PC dengan macam2 operating system. Kualitas Skype sedemikian bagusnya (jika bandwidthnya cukup memadai) sehingga banyak orang akhirnya menggunakan Skype untuk menggantikan telepon biasa. Saking populernya, banyak pembuat perangkat telpon malah membuat handset untuk Skype, sehingga untuk bicara menggunakan Skype kita tidak perlu lagi menggunakan PC !

Gambar di atas adalah beberapa telepon dari 3 (yang di Inggris) yang juga berfungsi sebagai Skype phone...

Nah bagaimana dengan operator-operator selular berbasis 3G di Indonesia ? Bagaimana pula dengan anda ? Ingat dengan teknologi IP, andapun bisa menjadi operator telepon sekelas dunia seperti Skype ini...

IP di tengah kehidupan kita

Tanpa kita sadari, IP (Internet Protocol) telah merambah jauh ke dalam kehidupan kita sehari-hari.

Tidak percaya ? Di bawah ini ada beberapa contoh nyata dari kehidupan saya (btw. saya tinggal di Jakarta)...

Cellular Phone
Mari kita mulai dari ponsel yang anda pakai :
  • SMS terkirim dalam bentuk IP di dalam jaringan selular operator anda. Penggunaan IP di dalam SMS akan sangat menghemat resource, bandwidth, dan meningkatkan kapasitas dari operator. Keuntungannya sedemikian banyak, sehingga untuk operator selular dengan pengguna yang banyak, satu malam saja acara seperti Indonesian Idol bisa mengembalikan investasi IP yang terpasang untuk SMS ini...
  • Semua aplikasi data (seperti internet browsing, push mail, dst) menggunakan IP langsung dari ponsel anda
  • Suara percakapan juga bisa dikirimkan dalam bentuk IP melalui teknologi VoIP. Teknologi ini sudah diterapkan secara transparan, sehingga kita sebagai user ponsel tidak menyadari hal ini
Telepon Rumah
Perangkat telepon rumah yang terlihat kuno inipun sebenarnya sudah mengadaptasikan IP di tengah jaringan di sisi Operatornya :
  • Pada saat anda mendial nomor tujuan, nomor ini akan dikirimkan ke sebuah server di pusat yang akan menterjemahkan angka-angka yang baru saja anda tekan. Server2 ini disebut sebagai Soft Switch dan bekerja menggunakan protokol IP
  • Model-model telepon rumah tertentu yang bisa mengirimkan SMS juga menggunakan IP di tengah jaringan operator pada saat mengirim atau menerima SMS
  • Untuk melakukan penghematan bandwidth, operator juga seringkali melakukan kompresi voice dengan teknologi VoIP (voice over IP) yang transparan di tengah jaringan
  • Jaringan telepon rumah juga bisa dimultigunakan dengan teknologi DSL (Digital Subscriber Line) untuk digunakan juga sebagai jalur internet atau IPTV. Contoh implementasi DSL ini adalah Telkom Speedy, dan sudah jelas di tengah jaringan, operator ini menggunakan protokol IP
PDA dan Smart Phone
Perangkat canggih ini sudah jelas memiliki protokol IP di dalamnya, biasanya IPnya dipakai untuk keperluan push mail dan internet browsing. Di dalam PDA dan smartphone ini juga bisa dipasang client VoIP yang memungkinkan kita untuk gratis berbicara menggunakan VoIP langsung di hot spot atau di manapun yang ada akses Internet ! Paling buruk anda cuma diharuskan bayar internetnya menggunakan prepaid card yang bisa dibeli di beberapa toko di dalam mall...

PC/Laptop
Kalau perangkat ini sih sudah sangat jelas mengimplementasikan IP untuk melakukan bermacam2 kegiatan spt internet browsing, email, chatting, dsb...

TV Kabel
Nah kalau anda cukup beruntung tinggal di tempat dengan akses jaringan TV Kabel :
  • Setiap siaran TV yang anda tonton di sisi operator TV Kabel tersebut disusun menggunakan server-server yang bekerja menggunakan protokol IP
  • Jaringan TV kabel ini juga bisa digunakan sebagai jaringan broadband internet, dan ini artinya anda akan mendapatkan koneksi IP sampai ke kabel modem atau broadband router di tempat anda
Video Surveillance
Anda juga bisa pasang perangkat2 video surveillance di rumah, yang canggih berbasiskan IP, sehingga anda bisa monitor semua kamera2 yang terpasang melalui internet (misalnya melihatnya dari PDA/smartphone)

Sunday, February 10, 2008

Cisco Nexus 7000 - Place in the Network

This is the typical Data Center network using Cisco Nexus 7000. The design consists of three layer : Core, Aggregation, and Access.

Cisco Nexus 7000 could be positioned anywhere in the Data Center, but Cisco Nexus 7000 best position is at the Core due to its high speed interfaces density.



Today's Cisco Nexus 7000 only support Gigabit Ethernet and 10 Gigabit Ethernet interfaces, but in the future Cisco Nexus 7000 will also support 40 Gigabit Ethernet and 100 Gigabit Ethernet.

Switches at the Aggregation and Access layer could be Cisco Nexus 7000, Cisco Catalyst 6500, or even smaller switches. All depend on many factors, like features, cost, etc.

Cisco Nexus 7000 meets Today and Future Switching Needs

Industry analysts agree that the Nexus 7000 meets today’s switching needs and is expected to address future data center upgrades over the next decade.

Gigaom
Om Malik, January 27, 2008, Cisco Switches 10G, Makes Play For Data Centers

There is no denying that Cisco is making the right bet on what seems to be a long cycle of data center upgrades.

As more and more of our lives become digital, the data centers become critical hubs (or factories) and they need an underlying infrastructure to support not only today’s but tomorrow’s demands. Corporations, for instance are not going to put their software-on-demand solutions on a pokey infrastructure built with technologies that came to the forefront in the dying days of the 1990s bubble.

Cisco Nexus 7000 stands alone in term of Virtualization Capabilities

Forbes
Andy Greenberg, January 28, 2008, Cisco's Big Switch

The Nexus 7000 really gets interesting, says Yankee Group analyst Zeus Kerravala, when it's combined with another revolutionary IT innovation: virtualization.

Today, virtualization increases a data center's efficiency by about 25%, Kerravala estimates. But in combination with a switch like the Nexus, virtualization could mean cooperation between multipurpose servers across cities and time zones. "It's like in Star Trek, when Sulu would transfer power from life support to shields," Kerravala says. "You don't have resources just sitting around anymore. You pool all your resources together no matter where they are."

Brocade's switch can't connect data centers over vast distances like the Nexus, making it less attractive in an increasingly virtualized IT world. "Cisco has created the switch for the new virtualized data center," says Cindy Borovick, an analyst with IDC. "They're the leader in this field."

Computer World
Matt Hamblen, January 28, 2008, Cisco unveils the Nexus 7000, its biggest switch ever

Zeus Kerravala, an analyst at Yankee Group Research Inc., said the Nexus 7000 "sets a new bar" and will serve well in data centers with virtualized pools of computing resources, whether they be processing, memory or storage. "Cisco has built a box that meets data center needs today and one that will allow for enterprises to implement a larger virtualization vision," he said. Cisco's competitors don't come close to the Nexus 7000, he said, because it provides network and computing innovations together.

Cisco Nexus 7000 tested by Microsoft and Lawrence Livermore National Labs

Customers experimenting with Nexus...

Forbes

Andy Greenberg, January 28, 2008, Cisco's Big Switch

The Nexus already has several unofficial customers: Microsoft and the Lawrence Livermore National Labs are already experimenting with data centers built around the Nexus.

Computer World
Matt Hamblen, January 28, 2008, Cisco unveils the Nexus 7000, its biggest switch ever

Doug East, high-performance computing manager at Lawrence Livermore National Laboratory, said…that the Nexus 7000 has great potential for scientific computing. With its scalability, enhanced security and virtualization and its 10Gbit/sec. Ethernet ports, East said the Nexus 7000 could be applicable for Lawrence Livermore.

Cisco Nexus 7000 beats Force 10, EMC, Foundry, Brocade and Juniper

The Nexus 7000 beats competitors including Force 10, EMC, Foundry, Brocade and Juniper in terms of performance, resources and intellectual property.

The New York Times
John Markoff January 28, 2008, Cisco to Sell Faster Switch for Flood of Remote Data

Industry analysts said that the Nexus product line…is expected to put new pressure on competitors like Juniper Networks, Force10 Networks and Brocade Communications Systems.
A number of industry analysts said they were awaiting a similar announcement from Juniper Networks, but added that they thought it would fall short of the Cisco switch. Nick Lippis, editor of the Lippis Report, said, “I anticipate that Juniper will have port density, high performance and availability, but will not be able to match the intellectual property of Nexus.”

Byte and Switch
Mary Jander, January 28, 2008, Storage Must Wait for Cisco's Data Center Vision

Nick Lippis, analyst with Lippis Enterprises, says Cisco has "upped the performance to levels unseen. It's a new platform that will be with the industry for the better part of a decade." Nexus is already ahead of high-end Ethernet switch competitors Force10 and Foundry in terms of performance; even other large vendors like EMC will have trouble matching this particular feature set, he says.

"Cisco spent over a billion dollars over four years. No other company really has the resources and the intellectual property in the networking and storage spaces to match that," Lippis insists. "Cisco is unifying back-end, front-end, and backup switching in the data center."

MTR - Multi Topology Routing to control Load Sharing traffic in WAN

Sometimes my customers (especially large enterprise or oil companies) ask me if it is possible to route different traffic via different physical links. Usually they ask this question in order to load share the traffic via multiple physical links. This makes sense, since bandwidth is very expensive in Indonesia, and by controlling traffic, they can make good use of the backup links for less critical traffic.

There are several alternatives to solve this problem. In the old days, we could use policy routing, but it is cumbersome and (for some small routers) it is CPU intensive, we have to find different way...

Multi Topology Routing
Multi Topology Routing introduced by Cisco to allow one physical network topology to support many logical topology that is used by different applications. Refer to the figure below :

This is an example where one physical (base) network can support three different applications (voice, multicast and video) in three different logical topology.

MTR (Multi Topology Routing) is configured using router address family configuration command under the following routing protocol : BGP, EIGRP, IS-IS, and OSPF.

Other Alternatives
Other alternatives is MPLS TE (Traffic Engineering), which also capable to control traffic similar to MTR. However MPLS TE requires MPLS to be configured in the network, and it does require large/jumbo frame support to accommodate MPLS label overhead. And not every data link layer support this... (anyway, if you're interested, may be next time I'll post an article re MPLS TE).

FCoE - Fiber Channel over Ethernet

FCoE (Fiber Channel over Ethernet) is a protocol specification that maps Fiber Channel over Ethernet. FCoE allows consolidation between Fiber Channel and Ethernet traffic in a single Ethernet media. FCoE was proposed by Cisco to T11 in April 2007.

FCoE deliver Fiber Channel over Ethernet with the same latency, security, and traffic management attributes. FCoE consolidates Fiber Channel as the dominant storage protocol in the data center today, with Ethernet. FCoE is a native transport for Fiber Channel, so interoperability is no issue between FCoE and Fiber Channel.

FCoE is recommended to run on Lossless Ethernet (like the one that is supported by Cisco Nexus 7000). Lossless Ethernet will make Fiber Channel traffic feels at home on ethernet. The normal Ethernet network could also be used for FCoE, but it is not recommended, unless you could avoid traffic drop by avoiding congestion from happening in your Ethernet network. One way to achieve this by implementing CBFC (Class Based Flow Control) for Ethernet which adds a pause capability for individual ethernet data flow similar to FCoE, thus avoiding network from being congested.

Btw., there is also other alternative than FCoE for consolidation. iSCSI also enables SAN consolidation with Ethernet, but FCoE is faster (has lower latency) and less CPU intensive (more scalable).

Cisco Nexus 7000 - memberikan solusi Keamanan, Biaya, dan Kecepatan dalam arsitektur Data Center 3.0

Sistem Data Center di banyak perusahaan di Indonesia sudah cukup maju, dan pada umumnya menggunakan perangkat switching Cisco Catalyst dan MDS series. Catalyst digunakan untuk Ethernet Switching, sementara MDS digunakan untuk SAN (Storage Area Networking). Beberapa tahun belakangan ini, malah terjadi peningkatan besar2an di bidang pembangunan data center di banyak tempat (perusahaan swasta maupun pemerintah). Salah satu mesin pendorongnya adalah "regulasi pemerintah"....


Sebenarnya memang trend seperti ini tidak dialami oleh Indonesia saja. Di seluruh duniapun trend-nya sama, karena pembangunan data center yang proper memang akan sangat membantu perusahaan untuk bergerak dengan lebih fleksibel, rendah biaya, dan sesuai dengan regulasi.

Hal ini diperkuat oleh riset yang diadakan oleh IDC pada tahun 2006. IDC mengatakan bahwa tiga hal paling utama dalam pengembangan sistem IT di dalam satu perusahaan adalah :
  1. Keamanan – bagaimana membangun infrastruktur IT yang aman dan sesuai dengan regulasi (pemerintah maupun perusahaan itu sendiri)

  2. Biaya – bagaimana caranya mengurangi pengeluaran IT setiap tahun atau dalam satu kurun waktu tertentu

  3. Kecepatan – bagaimana caranya mempercepat peluncuran aplikasi2 baru IT sesuai dengan kebutuhan bisnis

Posting ini akan membahas Cisco Nexus 7000 sehubungan dengan hasil riset IDC ini.

Cisco Nexus 7000

Cisco baru saja memperkenalkan produk Data Center Switching baru seri Nexus 7000, dengan kapasitas switching lebih dari 15 Tbps. Produk seri ini telah menghabiskan dana R&D lebih dari 1 milyar dolar Amerika dalam kurun waktu 4 tahun terakhir.

Visi Cisco Data Center 3.0

Nexus 7000 memang dirancang khusus untuk keperluan Data Center, dan sesuai dengan visi Cisco tentang Data Center 3.0, yaitu : data center yang terdiri dari kumpulan jaringan, aplikasi, storage, dan komputer yang bisa dikombinasikan secara realtime untuk memenuhi kebutuhan bisnis dan aplikasi. Untuk mencapai visi ini, jaringan data center harus memiliki beberapa sifat, seperti : high availability, kinerja yang terprediksi, dan virtualisasi dari semua layanan jaringan. Cisco Nexus 7000 memenuhi semua ketentuan tadi.

Data Center 3.0 bukan solusi proprietary, karena Cisco juga berkolaborasi dengan banyak pemain di dunia data center ini, seperti Accenture, Dell, EMC, HP, IBM, Microsoft, Oracle, SAP , dan lain-lain.

Cisco Nexus 7000 - Keamanan

Kembali pada hasi riset IDC, hal paling utama di dalam pengembangan sistem IT sekarang ini adalah masalah Security.

Salah satu kemampuan Nexus 7000 di dalam keamanan jaringan adalah Cisco TrustSec (Cisco Trust Security). Cisco TrustSec merupakan terobosan baru di bidang security, dimana Cisco TrustSec memungkinkan sebuah perusahaan untuk menerapkan aturan keamanan jaringan secara menyeluruh. Cisco TrustSec memberikan beberapa fungsi seperti :

  • Pengaturan akses jaringan kampus yang aman – caranya setiap orang dan perangkat harus melalui proses pemeriksaan menyeluruh dahulu sebelum diijinkan masuk ke dalam aplikasi dan sumber2 lain di dalam jaringan

  • Kerangka aturan yang tergabung menjadi satu – cara autentikasi yang ada sekarang ini sangat beragam sehinggan menyulitkan penerapan di lapangan. Cisco TrustSec menyelesaikan masalah ini dengan pemasangan sebuah mesin pengatur yang terpusat untuk menyatukan semua aturan2 yang ada

  • Integritas dan Keamanan yang menyeluruh – semua data yang keluar masuk jaringan akan dijaga integritas dan keamanannya sesuai dengan aturan yang berlaku

Cisco TrustSec dapat diterapkan secara menyeluruh di dalam satu perusahaan untuk memenuhi regulasi pemerintah atau industri, seperti HIPAA dan Sarbanes-Oxley. Sehingga investasi yang sudah keluar dalam pembangunan sistem IT tidak akan sia-sia, karena perangkat yang sudah dibeli tidak perlu diganti hanya karena tidak sesuai aturan yang ada.

Cisco Nexus 7000 – Biaya

Cisco Nexus 7000 menggunakan Unified Fabric, artinya dengan satu perangkat Nexus 7000 saja, perusahaan tidak perlu lagi membangun jaringan2 terpisah untuk layanan2 penyimpanan data (semacam hard disk, tape, dll), pengolahan data, dan jaringan. Dengan demikian akan terjadi penghematan yang banyak dari sisi perkabelan dan pembelian perangkat. Unified fabric juga akan membuat ukuran data center baru menjadi kecil dan ringkas, sehingga akan terjadi lagi penghematan tambahan dari sisi listrik dan pendingin. Keuntungan lain adalah, dengan mengecilnya data center, maka ruangan data center yang tadinya besar bisa digunakan untuk keperluan lain. Network fabric yang tunggal seperti ini, dalam jangka panjangnya akan mengurangi biaya operasi dan administrasi juga. Hal ini diperkuat oleh riset yang diadakan oleh Bernstein yang melaporkan bahwa penggunaan unified fabric akan mengurangi penggunaan listrik secara menyeluruh sebesar 8%.

Cisco Nexus 7000 – Kecepatan

Visi Cisco di dalam data center adalah menghubungkan semua server menjadi suatu resource untuk komputing, penyimpanan data, dan jaringan melalui sebuah unified fabric. Hal ini akan memberikan keuntungan gabungan dari kekuatan operasi dari infrastruktur yang terpusat dengan keluwesan sebuah sistem yang terdistribusi. Inti dari visi ini adalah sistem otomatisasi dan orkestrasi terpusat sehingga infrastruktur data center bisa cepat sekali memberikan respon terhadap setiap keperluan berbisnis.

Peningkatan kecepatan respon data center dengan menggunakan sistem otomatisasi dan orkestrasi terpusat Cisco ini sangat significant. Berikut ini adalah gambaran kasarnya :

  • Tanpa menggunakan sistem ini, tim pengembangan aplikasi IT memerlukan waktu berminggu-minggu atau bahkan berbulan2 untuk mendapatkan aproval sampai perangkat testing siap digunakan untuk pengembangan aplikasi baru

  • Dengan menggunakan sistem ini, tim pengembangan aplikasi IT hanya memerlukan hitungan menit saja untuk mendapatkan perangkat testing untuk pengembangan aplikasi baru

Peningkatan kecepatan ini sangat dimungkinkan karena Cisco Nexus 7000 melakukan virtualisasi terhadap semua resource di dalam data center, sehingga semua proses dapat dilakukan otomatisasi dengan sangat cepat dan mudah.

Friday, February 8, 2008

Cisco Nexus 7000 - Deliver Lossless Ethernet


Cisco Nexus 7000 is the first product in history that support Lossless Ethernet. This is really a breakthrough in Ethernet technology, because one key element that makes Ethernet was so fast is that Ethernet is allowed to drop packet to achive higher speed during data transmission. So dropping packet is really an Ethernet's nature.

There is another technology called Fiber Channel switching, that normally is used in SAN (Storage Area Network). Different with Ethernet, Fiber Channel does not drop packet by using many advanced technology. Packet drop, even very few, could cause data corruption during data replication process.

Cisco manages to combine the best of both world : The Speedy Ethernet with The Safe Fiber Channel, which results in Lossless Ethernet. The design took 4 years from scratch, combining Cisco knowledge & experience in Ethernet and Fiber Channel.

Lossless Ethernet is the key element in Data Center 3.0 "Unified Fabric" that enable Server, Storage, and Networking protocols running in one fabric.

The current release of Nexus 7000 support Gigabit Ethernet and 10 GE (max 512 port 10 GE is supported in one chassis today). And support for Fiber Channel will be via FCoE (Fiber Channel over Ethernet) some time in the future.

Cisco Nexus 7000 - Virtual Device Contexts

One aspect why Nexus 7000 is very different with Catalyst or MDS families, is that Nexus designed with Virtualization from the start.

Virtualization in Nexus is called VDC (Virtual Device Contexts), its hardware level virtualization, very similar with hypervisor based virtualization. VDC is the 'virtual machine' and it is representing one unit of virtualized Nexus 7000 - it has its own routing protocol, switching process, configuration, administrator, physical ports, hardware data plane and management plane.



The virtualization concept in networking device is not new. Cisco IOS XR that run on Cisco CRS-1 and GSR also support similar virtualization. All of them gives the following benefits :
  • VDC allows the user to use their own virtual context safely, without impacting other user (on different VDC)
  • Each VDC can have different administrator. This may be not common, but sometime is necessary for specific requirement, i.e. for testing or training purpose. The administrator from one VDC will be completely separated with the others, so he/she can not cause any damage to different VDC
  • Allow easier migration or consolidation from old network to new network with different department or policy
  • Very useful for training/testing purpose, since we could just define some VDC for that purpose to avoid buying new/used equipment
In the service provider area, VDC concept also very powerful. With VDC we could create a fully automated virtual data center easily, and have it assigned to different customers.

Click here for more detailed information on Cisco Nexus 7000

The Next Generation Data Center - Cisco Data Center 3.0

Data Center Focus
Like most of you, I've never heard of Data Center 1.0 or 2.0 either, but according to Jayshree Ullal, Cisco senior vice president of the Datacenter, Switching and Security Technology Group : "Cisco’s Data Center 1.0 and 2.0 strategies focused on data center consolidation, 3.0 targets virtualization and automation".

Data Center 3.0 = Server + Storage + Network Virtualization
Data Center 3.0 built to support modern and anticipate future applications such as social networking, crowd mass collaboration, etc., based on consolidation and virtualization trend for the sake of green computing...

Aimed at optimizing application performance, service levels, efficiency and collaboration, Data Center 3.0 fabric's provides real-time, dynamic orchestration of infrastructure services from shared pools of virtualized server, storage and network resources.

Data Center 3.0 Components
  1. VFrame Data Center Orchestration Platform - Runs on Linux Red Hat server, Vframe provisions resources together as virtual services. VFrame provisions the compute, networking and storage resources via open Web API.
  2. WAAS (Wide Area Application Services) - Application Delivery to increase application performance on slow WAN links.
  3. ACE XML Gateway - It brings application intelligence into the network and enables efficient deployment of secure, reliable, and accelerated Web service environments based on XML (Extensible Markup Language) and SOAP (Simple Object Access Protocol) using a shared, network infrastructure.
  4. SAN switches - provides Fiber Channel, Ethernet, FICON, etc. , available Cisco MDS SAN switches family
  5. Data Mobility Manager - is a software feature for the MDS 9000 SSM (Storage Services Module) that enables movement of blocks of data from a source device to a destination device. Such movement is typically needed to address array lease expiration events, capacity planning and implementation of tiered storage strategies.
  6. Storage Media Encryption (SME), available on the Cisco MDS 9000 family switches and Cisco Fabric Manager, encrypts data at rest on heterogeneous tape devices and virtual tape libraries. This software enable highly available encryption services to be deployed and managed without rewiring or reconfiguring storage area networks (SANs), or installing additional software.
  7. Nexus 7000 series - this is the nexus (center) of the Data Center 3.0 with switch fabric capacity up to 15 Tbps. Currently it supports high density GE and 10 GE interfaces with roadmap to 40 G and 100 Gigabit Ethernet. Nexus 7000 operating systems's is NX-OS that combines SAN-OS (MDS's operating system) and Multilayer Switching capability. One of Nexus 7000's unique feature is Virtual Device Context (each virtual device runs with its own process)

Sunday, February 3, 2008

Time Based Job Scheduling with Cron

Cron is a time based scheduling service available in Unix and its variant. Cron was derived from Greek language "chronos" that means time.

In Ubuntu, cron is multi user, and every user in the system could schedule any job using cron with simple command "crontab -e". This command will invoke the default text editor to add/remove new job.

Below is one example in which I want to ask my computer to reindex my hard disk content using recoll (via "recollindex" command line) every 2:00AM every day, and log every single message to "/tmp/cron-recollindex" :
crontab -e
0 2 * * * recollindex > /tmp/cron-recollindex 2>&1

In Ubuntu crontab -e will invoke nano. To change it with your favorite editor, use the following command (just replace "vi" with your favorite one) :

EDITOR=vi && crontab -e
If you want a permanent changes on the editor, put the following line inside your .bashrc file :

export EDITOR=vi