Sunday, January 6, 2008

Djembe dari Bali


Djembe (baca JEM BE dengan E seperti ENAK), merupakan alat musik perkusi asal Afrika Barat dan dipukul menggunakan tangan kosong (seperti conga). Djembe berukuran macam2, dari 5" sampai 18" (diameter kulitnya).

Bentuk djembe yang seperti cawan membuat djembe memiliki suara bas yang bulat. Pemain djembe yang berpengalaman bisa membuat bermacam2 nada (tinggi/rendah) - mirip2 kendang sunda lah....

Ini contoh seseorang memainkan djembe solo (ukuran 13") :


Suaranya terdengar cempreng karena mungkin ini hanya rekaman. Suara asli djembe 13" bulat dan ngebas, apalagi kalau dipukul tengahnya (bunyinya duuung).

Kebetulan hari ini saya sedang berada di Kuta Bali untuk keperluan dinas. Hari ini adalah hari terakhir dan pesawat saya terbangnya sore (pk 18 kalau nggak molor). Sementara menunggu, teman2 saya semua pada pijat refleksi. Saya sendiri tidak ikut pijat, karena saya ingin mencari2 alat musik Didgeridoo dari kayu dan mungkin juga alat2 musik eksotik lain made in Bali.

Di dekat hotel ada jalan Majapahit, di sepanjang jalan itu ada banyak industri rumahan pembuat bermacam2 alat musik akustik.

Saya melihat ada beberapa tempat yang memajang didgeridoo dari kayu dan bambu, serta alat2 musik perkusi seperti djembe dan lain2.

Didgeridoo Kayu Jati
Saya mampir ke beberapa toko, dan mencoba didgeridoonya. Bentuk luarnya memang lumayan bagus, tapi ternyata suaranya tipis sekali. Waktu saya tanya ke pembuatnya, bahannya dari jati dan proses pembuatannya bukan dari rayap melainkan dengan bor.
Bor ?

Ya, didgeridoo merupakan alat musik tradisional australia, berupa batang kayu (biasanya eucalyptus) yang berongga karena dilahap rayap. Suara didgeridoo asli australia sangat merdu (meskipun banyak orang2 yang tak berberasaan bilang suaranya mirip suara kentut).

Jogging dari Sopo Kreasi
Saya berhenti agak lama di satu toko, namanya "Sopo Kreasi", yang punya dari Jawa, namanya Jogging.... Nama yang cukup antik, apa nggak capek bernama Jogging ? soalnya saya sendiri kalau jogging 1 jam sudah setengah mati.... lha orang ini Jogging seumur hidupnya, bwahahaha...

Di Sopo Kreasi, ada seseorang sedang mengikat2 Djembe bagus. Kulitnya tidak putih, tapi warna coklat muda/tua, seperti punggung kambing.

Jogging bilang, djembe ini bagus dan memang buat main, bukan untuk pajangan. Waktu dipukul suaranya besar dan ngebas banget... Saya pernah mendengar suara djembe dalam format MP3, jauh suaranya dengan yang asli ini.... Saya langsung jatuh cinta dan saya pesan djembe yang 99% selesai itu.

Jogging bilang, ini selesai dalam 15 menit lagi. Jogging bilang harganya mahal, dan agak sungkan nyebutnya. Waktu saya tanya terus katanya 600 sekian ribu. Saya pikir, wah itu sih murah, lha wong saya dikasih 10 juta juga nggak akan bisa bikin barang beginian.

Jogging bertanya buat apa ? Saya bilang, ya buat saya main.

Rupanya dia memang nggak yakin saya pengen main, mungkin dipikirnya saya ini pemilik toko musik dari Jakarta yang ingin memborong djembenya.... Wajar sajalah, soalnya dia memang ternyata exportir alat2 musik.

Anyway akhirnya kita settle di 600 ribu, dan saya ke ATM (harus cash dude) sementara djembenya diselesaikan.

Memilih Djembe

Nah ini menurut pendapat Jogging (saya sih percaya saja, soalnya dia kan pembuat djembe) :
  • djembe memiliki ukuran bermacam2, dilihat dari diameternya. Djembe yang saya beli berdiameter kulit 13 inci (seperti yang di video di atas). Makin besar diameternya, makin rendah suaranya. Di toko ini saya lihat ada badan djembe sebesar meja, tapi Jogging bilang itu cuma untuk pajangan, soalnya karena diameter terlalu besar (mungkin juga jadi nggak bisa dipangku2)
  • djembe menggunakan kulit kambing yang baik (tebal). Kulit sapi kurang cocok, dan kulit kerbau terlalu tebal. Kalau untuk bedug, yang terbaik adalah kulit kerbau, soalnya sapi kurang keras... tapi jaman sekarang, kerbau makin sulit didapatkan kulitnya (mungkin dikarenakan populasinya yang juga makin menurun). Djembe ini bisa dipukul sekuat2nya (asal pake tangan, bukan kampak), dan nggak akan djebol....
  • djembe murah menggunakan kulit kambing yang tipis. Biasanya tambal2an. Tambalan tidak terlihat karena kulitnya kemudian dilapis dengan semacam cat putih. Djembe semacam ini tidak bisa dipukul kuat2 karena bisa djebol (hehe)
  • badan djembe terbuat dari kayu. Djembe mainan/pajangan biasanya dicat warna-warni, sementara yang bagusan berukir. Jenis ukiran ada yang ukiran afrika (biasanya motif sederhana gambar2 pohon atau semacamnya), ada juga yang ukiran bali (nah kalau ini ruwet ukirannya, tahu sendiri orang bali seperti apa kalau sudah ketemu balok kayu)
  • saya lupa bertanya kayu apa yang bagus untuk djembe, tapi djembe punya saya terbuat dari kayu Mahoni yang berat. Ini sepertinya kayu utuh yang dilubangi (pake pahat). Karena berat tidak direkomendasi untuk dibawa kesana-kemari kayak gitar :p
  • kulit djembe diikat dengan banyak tali temali. Nah, salah satu kegunaan tali temali itu adalah untuk mempermudah TUNING. Tuning suara djembe, misalnya untuk menaikkan nada suara, cukup dengan menjalin tali2 itu dengan tali2 baru yang memutar (sayang saya tidak capture videonya). Makin banyak talinya memang makin repot memilinnya (karena makin banyak), tetapi makin kuat & stabil
Perawatan Djembe
  • kulit djembe cukup diolesi dengan hand & body lotion saja
  • tidak boleh dijemur terlalu lama, kulitnya bisa kering

11 comments:

Anonymous said...

kalau temen2 ingin membeli jimbe produksi bali, silahkan datang ke toko kami. di sanur bali

untuk melihat alamat kami silahkan kunjungi www.balisouvenirs.wordpress.com

toko kami menjual segala kerajinan khas bali, terlengkap dan terbaik.

yocchan said...

hem.... baru pengen belajar maen djembe nih mas.... ada yg bisa ajarin ga yah ^^

Tony Seno Hartono said...

sama donk.... saya dulu juga cari-cari guru untuk ngajarin djembe, nggak nemu, akhirnya saya malah sekarang belajar drum, soalnya tempat kursusnya kebetulan dekat rumah :))

Anonymous said...

bagi temen-temen gak usah bingung untuk belanja djembe, cukup email. ke irenk.irenk@yahoo.com dapatkan djembe untuk standrat music dengan VCD demo djembe. hanya pembelian terbatas artshop: Jogjakarta, Indonesia. Office: at Depok for information send email or call +6281226990255 kamu dapat memilih Djembe dan custom, Deegeredoo, atau semua instrumen musik hanya di depok dengan harga yang tidak kalah dengan Bali.

Anonymous said...

untuk pemesanan Djembe standart music dan alat music percussion lain dapat anda temui di depok, misal untuk deegeredoo jadi hanya 58rb, degeredoo ecaliptus 250rb djembe fors tandart music and custom, hub +62812260990255 atau send email untuk informasi lebih lanjut. patica 15rb, maracas 20rb, etc untuk partai banyak harga masih bisa bersaing. djembe, etc

Anonymous said...

hello! im alfred from philippines,im looking for a djembe teacher here in jakarta..does anybody know where can i find one? and a djembe instructionals and maybe a djembe community here in jakarta..pls reply to my email..kaiwag_kalinong@yahoo.com..thanks a lot..like to ask you tony,were are you living in indonesia? do you have an email,can i have so that we can chat about our djembe passion..thanks

Tony Seno Hartono said...

Dear Alfred, I live in South Jakarta, and you can reach me at "tonyseno at yahoo dot com" using Instant Messenger, Email, or Facebook ;)

singa..vanlith said...

kalo di bali ada gak ya yang jual jembe bagus...?(muat maen, bkn pajangan)

singa said...

kalo beli jembe di jogja yg bagus ada gak y? (buat main bkn pajangan)

Anonymous said...

bli aja d solo lebih bgus ......
call me ...
085725128312

Anonymous said...

di solo ad yg bikin bgus ko namanya mas galih naga seno